Jumat, 19 Agustus 2016

Uang Zaman Kerajaan Mataram

    Berbanggalah Anda warga magelang, karena disinilah dahulu kala diyakini sebagai daerah pertama Nusantara  yang mencetak uang logam sendiri. Sebagai sebuah kerajaan yang sudah maju, maka system perekonomian dan perdagangan diyakini sudah berjalan dengan baik. Adanya perdagangan dan sitem pasaran untuk kegiatan pasar (prasasti Purworejo) dan adanya pajak yang disebut sebut dalam beberapa prasasti (mantyasih, Gunung Wukir) mengindikasikan bahwa penggunaan mata uang sudah lazim pada zaman itu.
Koin-koin tersebut dicetak dalam dua jenis bahan, yaitu dari perak dan emas. Dan berdasarkan Prasasti Bulai sekitar tahun 860 Masehi, standar untuk berat dan nilainya adalah:
  • Masa (biasa disingkat Ma), mempunyai berat standar 2,4 gram
  • Atak, adalah setengah dari Masa, atau mempunyai nilai dua Kupang (dua Ku). Berat standar satuan Atak adalah 1,2 gram.
  • Kupang (disingkat Ku), mempunyai berat standar 0,60 gram, dan biasanya disebut seperempat Masa.
Koin-koin emas dan perak yang dicetak pada jaman dinasti Syailendra mempunyai bentuk sangat kecil. Koin emasnya berbentuk seperti kotak, dimana koin dengan satuan terbesar (Masa) Pada bagian depanya terdapat huruf Devanagari "Ta" (Singkatan dari "Tahil"). Di belakangnya terdapat incuse (lekukan kedalam) yang dibagi dalam dua bagian, masing-masing terdapat semacam bulatan. Dalam bahasa numismatik pola ini dinamakan "Sesame Seed" pattern.
Ket : gambar koleksi rekan numismatik Jogja
Sedangkan koin perak Masa mempunyai diameter antara 9-10 mm. Pada bagian muka dicetak huruf Devanagari "Ma" (Singkatan dari Masa), dan di bagian belakangnya terdapat incuse dengan pola bunga cendana.
                            Ket : Koleksi pribadi

                                Ket : Koleksi pribadi

                                Ket : Koleksi pribadi

                         Ket : koleksi pribadi
Koin jenis tersebut terutama yang berbahan perak masih sering dijumpai dikalangan penghobi numismatic. Orang menyebutnya koin Majapahit karena dimasa itu kerajaan Majapahit memanglah tumbuh dan berkembang menjadi sebuah Kerajaan paling besar dan terkenal di Nusantara. Namun berdasar catatan sejarah dan sumber2 dari Kerajaan Cina pada zaman Majapahit lebih banyak digunakan koin kepeng ( koin dengan lubang ditengahnya), baik itu koin kepeng Cina maupun koin kepeng Majapahit sendiri.
Ada kami tampilkan beberapa gambar uang koin era jaman kerajaan yang bentuknya hampir mirip, Yang sebelah kiri adalah koin era kerajaan Daha-Jenggala-Kahuripan, sedangkan yang sebelah kanan merupakan koin kerajaan Mataram.  Dari segi ukuran hampir sama, bentuk dan lambang depan juga hampir sama yakni ada seperti bunga cendana. Yang membedakan koin kerajaan Jenggala  ada cekungan seperti cobek kecil. Sedang koin kerajaan mataram lebih rata cenderung cembung seperti kue apem. Kedua koin inilah yang oleh orang awam sering disebut koin jaman Majapahit, walaupun mungkin peredaran koin ini masih berlaku juga sampai pada jaman Majapahit. Orang juga sering menyebutnya koin jagung, mengingat ukurannya yang sebesar biji jagung.

Ket : uang koin perak koleksi pribadi


Magelang, Agustus 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar