Kesenangan dalam mengumpulkan
dokumen lama dan barang lama membawa saya kepada banyak pertanyaan-pertanyaan
yang sulit terjawab. Rasa penasaran muncul terhadap suatu bangunan, kantor,
produk, maupun suatu jenis usaha tertentu. Melalui pembelajaran, penelitian,
dan penyelidikan kami berusaha membangun sebuah gambaran yang sejelas-jelasnya
seturut yang kami bisa. Keterbatasan sumber data baik dari penutur maupun
sumber tertulis sering menjadi hambatan utama.
Pabrik rokok, cerutu, dan
tembakau Merk Aroma menjadi bahasan pertama saya. Ini semata karena
ketersediaan bahan yang saya anggap paling lengkap yang saya punya untuk bisa
saya sajikan.
1. Pengertian
Cerutu Dan Rokok
Cerutu atau serutu berasal dari bahasa tamil yang artinya kurang lebih adalah gulungan. Kemudian hari pengertian ini mengalami penyempitan dan hanya dikenal sebagai bagian dari jenis rokok yakni apa yang disebut rokok cerutu. Cerutu dimaknai sebagai gulungan utuh dari daun tembakau kering atau yang dikeringkan dan difermentasikan.
Sejak jaman
penjajahan Belanda, magelang dan Kedu dikenal sebagai penghasil tembakau yang
melimpah dan berkualitas baik. Tembakau Kedu banyak dipasok ke pabrik rokok di
Kudus, maupun sebagai tembakau rokok lintingan di beberapa daerah di Jawa dan
Sumatera. Melimpahnya hasil pertanian tembakau ini turut dimanfaatkan oleh
beberapa orang untuk membangun industri olahan tembakau yakni pabrik rokok dan
pabrik cerutu. Salah satu pabrik cerutu
yang pernah berjaya dan berkembang pesat di Magelang adalah pabrik cerutu
Aroma. Pabrik ini sebetulnya bergerak dalam jual beli tembakau, rokok dan
cerutu. Namun produk cerutulah yang tampaknya mengalami perkembangan paling
maju. Untuk selanjutnya, kita sebut saja pabrik rokok Aroma, sebab rokok
mempunyai pengertian yang lebih luas daripada cerutu sendiri.
2. Letak
Pabriknya
Melihat dari amplop
surat resmi (ber-kop) yang dikeluarkan dan digunakan oleh pabrik rokok Aroma untuk
melakukan surat menyurat dengan mitra bisnisnya maka dapat kita peroleh data
sebagai berikut :
Pabrik rokok
aroma berlokasi di Magelang, kotak pos nomor 2. Dan mempunyai dua sambungan telpon nomor 22 dan 92 (nomor telpon masih dua
digit hal ini menandakan masih sedikitnya pemilik telpon pada waktu itu).
Dari sampul
surat itu kita juga bisa menebak bahwa pemilik pabrik rokok aroma adalah TAN
THIAM HOK.
Lantas dimana
letak persinya pabrik rokok aroma tersebut. Dari beberapa wawancara dengan
orang-orang tua di sekitar bekas pabrik (kampung mertoyudan), beliau-beliau
mengatakan bahwa pabrik itu berada di tempat yang sekarang menjadi Artos Mall,
namun agak ke belakang tidak persis di pinggir jalan memanjang dari selatan ke
utara dan menghadap ke barat. Dalam kop surat tertulis alamatnya adalah
Banyurojo nomor 22, Mertoyudan, Magelang. Dugaan saya letak persisnya adalah
apa yang menjadi kampung cikalan sekarang ke utara sampai sekolahan, mengingat
hanya daerah itu di timur jalan raya Magelang-Jogjakarta yang masuk kelurahan
Banyurojo. Selebihnya, termasuk Artos Mall, New Armada dan kampung mertoyudan
sendiri termasuk wilayah kelurahan Mertoyudan.
3. Produksi
dan item mereknya
Certutu Aroma,
menurut klaim dari produsenntya ketika itu dibuat dengan campuran tembakau deli
dan tembakau brasil.
Beberapa macam merk cerutu yang pernah
dikeluarkan pabrik rokok Aroma :
-
Timor harga 2 gulden
-
Soemba harga 1,5 gulden
-
Flore harga 1,5 gulden
-
Bali harga 1,2 gulden
-
Banda harga 0,75 gulden
Per bungkus
isi 50…. Namun tersedia juga dalam kemasan isi 25 batang
-
Aroma- Braziel harha 0,1 gilden
-
Aroma- Havana harha 0,12 gilden
Kemasan ekononis isi 10 batang
Masih banyak
nantinya produk dari rokok aroma yang dapat dilihat langsung pada iklan atau
dokumen yang kami tampilkan. Sayang data kapasitas produksi, mesin alat
produksi dan penjualan dari pabrik rokok Aroma belum pernah diperoleh. Gambar/
foto pabrik yang bisa digunakan untuk mendukung perkiraan seberapa besar
produksi rokok aroma juga kami belum pernah perolah. Namun bila dilihat dari
sebaran distribusinya yang mencakup seluruh Jawa, Sumatra hingga Sulawesi maka
kesimpulan sementara pabrik rokok Aroma merupakan pabrik rokok menengah ke atas
untuk ukuran nusantara. Tidak bisa dikatakan perusahaan kecil, karena menurut
dugaan saya kalau perusahaan kecil maka sebaran distribusinya hanya akan mampu
mencakup wilayah kedu saja atau jawa tengah selatan.
4. Distribusi
dan Riset Pasar
Pabrik rokok
aroma menjalankan usaha pemasaran dengan system agen utama atau distributor.
Dari kop surat diatas tampak ada dua kota dimana pabrik rokok aroma mempunyai
agen utama yakni Surabaya (Pasar Baru 21) dan Bandung (Pasirkaliki zuid 3). Kedua
agen utama tersebut kemungkinan hanya beberapa dari sejumlah agen utama rokok
Aroma.
Kemudian di
bawah agen utama ada agen-agen kecil, seperti dapat kita baca pada isi surat
dibawah ini. Tampaknya surat ini ditulis oleh agen utama di Bandung, yang
mempunyai tugas utama mengontrol dan melakukan semacam riset bagi perkembangan
penjualan rokok aroma di Bandung. Isi surat ini kurang lebih menceritakan
perjalanan agen utama untuk mengontrol suatu daerah dimana beberapa toko di
daerah tersebut sudah tidak mau menjual produk aroma lagi. Diceritakan ada dua
firma (kemungkinan ini agen rokok aroma) yang tutup, sehingga beberapa
grosir/toko terputus aliran distribusinya, terutama untuk retur barang rusak. Hal
ini membuat kepercayaan grosir menjadi hilang terhadap rokok aroma.
Wilayah
pemasaran, seturut data yang kami dapat adalah seluruh wilayah Jawa. Menarik
adalah salah satu surat yang ditulis oleh salah satu agen di Gorontalo,
menunjukkan bahwa produk rokok ini telah sampai ke Sulawesi. Kami hanya bisa
menduga, bila saja Sulawesi tercover tentu wilayah Sumatra yang lebih dekat
akan tercover juga. Namun kami belum mempunyai data untuk itu, karena
bagaimanapun sampai sekarang pemasaran rokok adalah unik seturut daerah dan
selera. Untuk daerah Indonesia Timur lain menjadi pertanyaan apakah adanya
merk-merk seperti Sumba, Flores, Timor merujuk pada daerah pemasaran ? ataukah
hanya soal label saja seperti halnya Orlando, Miami, dan Florida?
5.
Strategi marketingnya
Marketing
dalam industry rokok adalah create demand; menciptakan permintaan baru.
Menambah perokok yang mau loyal dan membeli produk kita. Sedangkan distribusi
adalah mengisi permintaan yang diciptakan oleh orang marketing. Secara jelas
distribusi sudah kita bahas dibagian poin atas. Secara marketing hanya startegi
promosi menggunakan media cetak yang sejauh ini kami dapat; yang akan kami
bahas pada poin dibawah ini (promosi dan iklan).
Promosi dan
iklan adalah salah satu media saja dalam marketing, bisa melalui media outdor
(baliho, banner, spanduk,dll) maupun penggunaan material media cetak lainnya
seperti kalender, buku, amplop, dll. Sebetulnya ada banyak cara berpromosi yang
telah dilakukan beberapa industry rokok dimasa itu seperti pengadaan trade
promo (baik dengan hadiah barang maupun potongan harga/uang), pentas hiburan
keliling.
Rokok di era
sekarang banyak yang menggunakan tag line atau semboyan bagi produknya. Salah
satu contoh adalah Clas Mild; simply authentic. Rokok aromapun pada masa itu
telah mempunya semboyan yaitu : een goede sigaar voor weinig geld (cerutu yang baik
untuk sedikit uang). Penggunaan semboyan ini secara khusus dimaksudkan
agar mudah diingat oleh konsumen, atau mempengaruhi konsumen secara tidak
langsung agar mengingat dan mengutamakan produk kita dalam pikirannya. Kesan
positif dari produk kita yang diinginkan selalu tertanam di masyarakat. Rokok
yang baik dengan sedikit uang; intinya pesan yang hendak disampaikan adalah
produk dengan kualitas baik dan dengan harga murah yang akan diperoleh
konsumen. Menarik penggunakaan kata untuk sedikit uang dan menghindari kata
murah, mungkin dimaksudkan untuk menghindari kesan produk murahan.
6. Promosi
dan iklan
- Amplop surat ber-kop nama perusahaan, begitu juga dengan kertas yang digunakan untuk surat-menyurat dengan mitra usahanya.
- Membuatkan amplop surat berkop untuk mitra usahanya dengan mencantumkan pula iklan rokok produksinya seperti pada contoh amplop surat toko Ong Sioe Sing.
- Kalender
Seperti halnya
usaha-usaha sekarang yang mengandalkan kalender/tanggalan sebagai media
promosi, demikian pula halnya dengan pabrik rokok aroma. Kalender dicetak dan
kemudian dibagikan kepada relasi-relasi bisnis dengan pencantuman tulisan dan
atau gambar tentang rokok aroma.
Seperti halnya
contoh berikut berupa, kalender yang dilengkapi lembar kosong untuk mencatat
memo atau hal-hal penting. Dilengkapi juga dengan prislist atau daftar harga.
Namun, tidak
hanya sekedar sebagai media promosi saja, pembagian kalender ini tampaknya juga
dimaksudkan sebagai ucapan selamat tahun baru kepada segenap relasi, grosir
penjual maupun para pelanggan. Seperti tampak pada foto dibawah ini tertulis
kata-kata :
“ Dengen
bergantinja taon, kita poedjiken moedah-moedahan taun jang baroe ini, bisa moerah
akan memberih pada sasoeatoenja orang masing-masing ; 1. Berkah slamet pada
koelawarga familie, 2. Kemadjoean dan kabroentoengan dalem peroesahan dan
perdagangan, 3 perhoeboengan dagang bisa tetap baik dan langgeng akan selamanja
Sekeanlah ada
pemoedji kita terhadep pada sekalian langganan jang terhormat dan, dengan
penoetoepnja kita oetjapkan –salam dan bahagia dari kita : tabaks en sigarenfabriek
aroma magelang “.
Daftar harga
tahun 1939
Ketjapi kretek
sigaret 6 st f 0.001 aroma sigaren
Bouquet per
kist a 50 st f 1 (met sigaren bandjes)
Aroma groote
steurtjes per 50 st f 1.20
Mustika per
kist a 50 st f 1.50 (met sigarenbandjes)
- Biro reklame/agen advertising.
Berikut salah
satu surat dari biro iklan KOLFF di Jakarta, yang jasanya dipakai oleh pabrik
Aroma untuk mengurusi pekerjaan periklanan. Isi surat kurang lebih meminta
pendapat dan umpan balik akan contoh desain iklan yang akan dipasang di sebuah
halaman iklan.Iklan di buku, surat kabar, maupun majalah telah dipilih untuk
menciptakan permintaan.
- Trade Promo
Trade promo
atau kegiatan promosi yang melinatkan penjualan langsung. Untuk menjaring minat
konsumen, rokok aroma melakukan kegiatan tukar kupon. Mekanismenya yakni setiap
pembelian beberapa bungkus rokok aroma, maka konsumen akan mendapatkan selembar
kupon. Kupon inilah yang harus dikumpulkan konsumen dan pada jumlah tertentu
(20 atau 40 buah), dapat konsumen tukarkan lagi dengan sebungkus rokok produk
aroma.
- Bon atau nota cetak dengan gambar produk rokok Aroma, biasanya dibagikan kepada para agen, atau grosir untuk orek-orekan atau sekedar catat-mencatat. Nampak sederhana, namun membantu proses promosi. Berikut lebih dari 25 macam nota-nota dengan produk yang berbeda-beda.
- Kartu Pos
Penggunaan
kartu pos sebagai media promosi sangat efektif, dimana alat komunikasi pada
jaman itu yang paling ampuh adalah lewat jalur pos, mengingat masih terbatasnya
kepemilikan telepon. Pembagian kartupos kepeda agen ataupun pedagang
grosir merupakan hubungan saling menguntungkan, dimana pedagang tidak
perlu membeli kartupos (atau memperoleh secara gratis) sedangkan maksud promosi
"terselubung" rokok aroma tercapai.
7.
Sejarah Rokok Aroma Dan Pemiliknya
Tan Thiam Hok,
lahir di Magelang tanggal 8 September tahun 1889 anak satu-satunya dari tuan
Tan Ing Tjwan. Lulusan sekolah Hokkian dan THHT Magelang. Selesai sekolah
membantu orang tuanya dalam mengurus toko sembako, minuman dan kerupuk. Pada
tahun 1924 mulai bekerja sendiri dengan berdagang tembakau yang merupakan
primadona bisnis kala itu, dimana harga cenderung naik dan permintaan pasar
meningkat pesat. Setahun kemudian, yakni tahun 1925 beliau membuka pabrik
cerutu dengan merk Aroma, namun berhenti pada tahun 1927. Dalam rentang 3 tahun
sampai tahun 1930, beliau hanya focus pada perdagangan tembakau dan terutama
memenuhi permintaan export dari pasar international. Baru pada tahun 1931,
pabrik rokok aroma dibuka lagi. Berdasarkan Kartu pos yang kami miliki, alamat pabrik adalag di banyurojo, sedangkan alamat pos (surat-menyurat) dan Head Office berada di Djoeritan 40 Magelang. Menurut cerita, alamat kantor ini juga dipakai sebagai tempat tinggal oleh pemilik pabrik rokok Aroma.
Berdasarkan
dokumen yang kami kumpulkan tahun tertua adalah 1931 dan tahun terakhir adalah
tahun 1947. Melihat banyaknya surat menyurat dan material promosi yang
dimunculkan pada periode tersebut maka kesimpulan sementara pabrik rokok ini
mengalami masa kejayaan sekitar tahun 1930-an akhir sampai pertengahan tahun 1940-an.
Masalah yang
muncul adalah sehubungan dengan retur rokok, karena mudah rusaknya produk rokok
Aroma. Kemudian masalah bandrol lama, yang mana tidak bisa dijual lagi. Dua hal
tersebut diyakini membawa kemunduran pada penjualan produk2 rokok Aroma.
Pada tahun 1930-1940an muncul pula dua buah pabrik rokok besar dimasa itu di Kudus dan Surabaya yakni Nojorono dengan rokok Minakdjinggo sebagai produk legendarisnya dan Sampoerna dengan 234 sebagai rokok legendarisnya. Mungkin saja dua pabrik besar dimasa itu yang turut mempengaruhi kemunduran pabrik rokok Aroma. Atau bisa jadi kedatangan balatentara Jepang yang men-jepangisasi banyak pabrik turut membawa kemunduran bagi produk rokok aroma. Seperti kita tahu penjajah Jepang sangat anti dengan semua yang berbau sekutu. Sedang merk rokok aroma banyak yang menggunakan label Amerika. Ini hanya dugaan saja mengingat belum adanya bukti kuat. Hanya saja, hingga saat ini dua perusahaan yang kami sebut tadi masih menjelma sebagai kekuatan terbesar industry rokok nasioanl (masuk 5 besar perusahaan rokok nasional).
Pada tahun 1930-1940an muncul pula dua buah pabrik rokok besar dimasa itu di Kudus dan Surabaya yakni Nojorono dengan rokok Minakdjinggo sebagai produk legendarisnya dan Sampoerna dengan 234 sebagai rokok legendarisnya. Mungkin saja dua pabrik besar dimasa itu yang turut mempengaruhi kemunduran pabrik rokok Aroma. Atau bisa jadi kedatangan balatentara Jepang yang men-jepangisasi banyak pabrik turut membawa kemunduran bagi produk rokok aroma. Seperti kita tahu penjajah Jepang sangat anti dengan semua yang berbau sekutu. Sedang merk rokok aroma banyak yang menggunakan label Amerika. Ini hanya dugaan saja mengingat belum adanya bukti kuat. Hanya saja, hingga saat ini dua perusahaan yang kami sebut tadi masih menjelma sebagai kekuatan terbesar industry rokok nasioanl (masuk 5 besar perusahaan rokok nasional).
Menurut sumber
yang kami wawancarai, seorang sepuh yang sempat mengalami pabrik rokok Aroma
masih berdiri hingga masa revolusi perang kemerdekaan tahun 1947-an. Pada tahun
1948 pabrik rokok Aroma di bumi hanguskan dan dijarah, yakni semasa perang
revolusi. Dengan demikian tamatlah riwayat pabrik rokok yang sempat jaya
dimasanya yang jika masih bertahan tidak menutup kemungkinan akan menjadi salah
satu kekuatan industry rokok di nusantara.
8.
Kunjungan International.
Pada 25
November 1937, Harold Butler, Direktur Jendral Perburuhan International/ILO yang
bermarkas di Jenewa mengunjungi perusahaan rokok Aroma untuk melihat proses
pengepakan dan pemberian bandrol oleh pekerja rokok aroma. Tentu bukan pada
perusahaan “biasa-biasa saja” beliau berkunjung ke Hindia Belanda bukan?
Magelang, 26 September 2016
NB :
1. Semua barang yang kami tampilkan adalah koleksi pribadi
2. Nara sumber kami adalah seorang yang tinggal di kampung cikalan, dari masa kecilnya ketika orang tuanga bekerja sebagai karyawan di pabrik rokok Aroma. Dan kampung cikalan adalah mess atau perumahan bagi karyawan rokok Aroma yang sebagian besar berasal dari Klaten dan Sleman.
Magelang, 26 September 2016
NB :
1. Semua barang yang kami tampilkan adalah koleksi pribadi
2. Nara sumber kami adalah seorang yang tinggal di kampung cikalan, dari masa kecilnya ketika orang tuanga bekerja sebagai karyawan di pabrik rokok Aroma. Dan kampung cikalan adalah mess atau perumahan bagi karyawan rokok Aroma yang sebagian besar berasal dari Klaten dan Sleman.
Koleksi tersebut didapatkan darimana?
BalasHapusApabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical